Thursday 25 July 2019

Peredaran Obat Palsu Meningkat, Ini Cara Mengenali Obat Palsu !!



Belakangan ini Indonesia diramaikan berita mengenai beredarnya obat – obat palus pada apotek. Berita ini semakin ramai dibicarakan karena terdapat 197 apotek yang terlibat dalam pengedaran obat palus Razia ini dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Jaya Karunia Investindo (JKI).

Dengan adanya razia ini tentu membuat masyarakat Indonesia merasa resah. Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif (ONPPZA) Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang memberikan info ke masyarakat untuk lebih memperhatikan lebih detail dari produk yang ingin di beli. Apalagi produk tersebut digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

"Dalam kasus ini, produk yang dipalsukan kebanyakan untuk pengobatan jangka panjang yang bertahun-tahun. Misalnya untuk penyakit diabetes dan yang mengalami gangguan kardiovaskuler. Karena dikonsumsi lama, masyarakat bisa tahu detail produknya misal kerapihan kemasan atau keruhnya obat dalam bentuk sirup," penjelasan Rita kepada pihak detikHealth.

Rita juga menghimbau kepada masyarakat untuk teliti dalam memeriksa kemasan, label, nomor izin edar, dan tanggal kadaluarsa. Sesuai dengan peraturan mengenai standar kemasan obat, obat yang resmi akan dibungkus dengan rapi dan semua informasi penting dapat terlihat dengan jelas. Masyarakat perlu curiga bila kemasan yang di beli terlihat rusak dan tulisan pada kemasan tidak terbaca dengan jelas.

BPOM menginfokan masyarakat tak perlu panik dalam menghadapi berita peredaran obat palsu. Justru BPOM berharap masyarakat dapat membantu pihak mereka untuk melaporkan bila mendapati atau mencurigai apotek yang disinyalir mengedarkan obat palsu.

Dengan mengonsumsi obat palsu tentu akan memberikan efek samping pada tubuh, salah satunya gatal – gatal atau komplikasi penyakit. Tentu virus penyakit memang terdapat dimanapun, seperti handphone, handle pintu darurat suatu gedung, meja belajar dll. Maka dari itu, BPOM sangat menghimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli obat – obatan pada apotek.

No comments:

Post a Comment